CHIKUNGUNYA
PERAYAAN HIV/Aids 2011, AKBID MUHAMMADIYAH (Alma Biru), AKBID GAFUR YAHYA (Alma Pink) n STIKES MEGA BUANA PALOPO (Jaket Merah) |
Chikungunya adalah sejenis demam virus yang
disebabkan alphavirus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk dari spesies
Aedes aegypti. Namanya berasal dari sebuah kata dalam bahasa Makonde
yang berarti "yang melengkung ke atas", merujuk kepada tubuh yang
membungkuk akibat gejala-gejala arthritis penyakit ini.
Pengertian Chikungunya
Chikungunya berasal dari bahasa Swahili berdasarkan gejala pada penderita, yang berarti (posisi tubuh) meliuk atau melengkung (that which contorts or bends up),
mengacu pada postur penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi hebat
(arthralgia). Nyeri sendi ini menurut lembar data keselamatan (MSDS)
Kantor Keamanan Laboratorium Kanada, terutama terjadi pada lutut,
pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki. Selain kasus demam
berdarah yang merebak di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat
direpotkan pula dengan kasus Chikungunya. Gejala
penyakit ini termasuk demam mendadak yang mencapai 39 derajat C, nyeri
pada persendian terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan
serta tulang belakang yang disertai ruam (kumpulan bintik-bintik
kemerahan) pada kulit. Terdapat juga sakit kepala, conjunctival injection dan sedikit fotofobia.
Ujian serologi untuk Chikungunya tersedia di Universitas Malaya di Kuala Lumpur, Malaysia.
Tidak
terdapat sebarang rawatan khusus bagai Chikungunya. Penyakit ini
biasanya dapat membatasi diri sendiri dan akan sembuh sendiri.
Perawatan berdasarkan gejala disarankan setelah mengetepikan
penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya.
Penyebab Chikungunya
Penyebab
penyakit ini adalah sejenis virus, yaitu Alphavirus dan ditularkan
lewat nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk yang sama juga menularkan penyakit
demam berdarah dengue. Meski masih "bersaudara" dengan demam berdarah,
penyakit ini tidak mematikan. Penyakit Chikungunya
disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Apakah penyakit ini juga
disebabkan virus dengue? Lalu, apa bedanya dengan DBD dan bagaimana
membedakannya? Penyakit Chikungunya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut virus Chikungunya. virus Chikungunya ini masuk keluarga Togaviridae, genus alphavirus. Sejarah Chikungunya di Indonesia Penyakit ini berasal dari daratan Afrika dan mulai ditemukan di Indonesia tahun 1973.
Chikungunya di Indonesia
Penyakit
ini pertama sekali dicatat di Tanzania, Afrika pada tahun 1952,
kemudian di Uganda tahun 1963. Di Indonesia, kejadian luar biasa (KLB)
Chikungunya dilaporkan pada tahun 1982, Demam Chikungunya
di Indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda pada tahun 1973[1],
kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta
(1983), Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001). Sebuah wabah
Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999,
selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal 2001, kejadian luar
biasa demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh. Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya
berjangkit lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa
Tengah). Diperkirakan sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918 jiwa dan tanpa kematian yang diakibatkan penyakit ini.
Gejala penderita Chikungunya
Gejala utama terkena penyakit Chikungunya
adalah tiba-tiba tubuh terasa demam diikuti dengan linu di persendian.
Bahkan, karena salah satu gejala yang khas adalah timbulnya rasa
pegal-pegal, ngilu, juga timbul rasa sakit pada tulangtulang, ada yang
menamainya sebagai demam tulang atau flu tulang. Gejala-gejalanya memang
mirip dengan infeksi virus dengue dengan sedikit perbedaan pada hal-hal
tertentu. virus ini dipindahkan dari satu penderita ke penderita lain
melalui nyamuk, antara lain Aedes aegypti. virus yang ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti ini akan berkembang biak di dalam tubuh manusia.
virus menyerang semua usia, baik anak-anak maupun dewasa di daerah
endemis. Secara mendadak penderita akan mengalami demam tinggi selama
lima hari, sehingga dikenal pula istilah demam lima hari. Pada anak
kecil dimulai dengan demam mendadak, kulit kemerahan. Ruam-ruam merah
itu muncul setelah 3-5 hari. Mata biasanya merah disertai tanda-tanda
seperti flu. Sering dijumpai anak kejang demam. Pada anak yang lebih
besar, demam biasanya diikuti rasa sakit pada otot dan sendi, serta
terjadi pembesaran kelenjar getah bening. Pada orang dewasa, gejala
nyeri sendi dan otot sangat dominan dan sampai menimbulkan kelumpuhan
sementara karena rasa sakit bila berjalan. Kadang-kadang timbul rasa
mual sampai muntah. Pada umumnya demam pada anak hanya berlangsung
selama tiga hari dengan tanpa atau sedikit sekali dijumpai perdarahan
maupun syok. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian.
Chikungunya tidak menyebabkan kematian dan kelumpuhan
Dengan
istirahat cukup, obat demam, kompres, serta antisipasi terhadap kejang
demam, penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam tujuh hari. Tidak
Menyebabkan Kematian atau Kelumpuhan ! Masih banyak anggapan di
kalangan masyarakat, bahwa demam Chikungunya atau flu
tulang atau demam tulang sebagai penyakit yang berbahaya, sehingga
membuat panik. Tidak jarang pula orang meyakini bahwa penyakit ini
dapat mengakibatkan kelumpuhan. Memang, sewaktu virus berkembang biak
di dalam darah, penderita merasa nyeri pada tulang-tulangnya terutama
di seputar persendian sehingga tidak berani menggerakkan anggota tubuh.
Namun, perlu diperhatikan bahwa hal ini bukan berarti terjadi
kelumpuhan. Melainkan lebih dari sekedar keengganan si penderita
melakukan gerakan karena rasa ngilu pada persendian. Masa inkubasi dari
demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi
penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari. virus ini termasuk self
limiting disease alias hilang dengan sendirinya. Namun, rasa nyeri
masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin
maupun obat khusus untuk Chikungunya. Cukup minum obat
penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung.
Yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi. Jadi, jangan
panic dulu apabila terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit
ini, sebab tidak sampai menyebabkan kematian. Serta ngilu pada
persendian itu tidaklah menyebabkan kelumpuhan. Penderita bisa
menggerakkan tubuhnya seperti sedia kala. Dokter biasanya hanya
memberikan obat penghilang rasa sakit dan demam atau golongan obat yang
dikenal dengan obat-obat flu serta vitamin untuk penguat daya tahan
tubuh. Sebagian orang mengatakan penyakit ini bisa diatasi dengan
mengonsumsi jus buah segar, benarkah? Bagi penderita sangat dianjurkan
makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutama protein
serta minum sebanyak mungkin. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar.
Sebaiknya minum jus buah segar. Setelah lewat lima hari, demam akan
berangsur-angsur reda, rasa ngilu maupun nyeri pada persendian dan otot
berkurang, dan penderitanya akan sembuh seperti semula. vitamin
peningkat daya tahan tubuh juga bermanfaat untuk menghadapi penyakit
ini. Selain vitamin, makanan yang mengandung cukup banyak protein dan
karbohidrat juga meningkatkan daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh yang
bagus dan istirahat cukup bisa membuat rasa ngilu pada persendian cepat
hilang. Minum banyak air putih juga disarankan untuk menghilangkan
gejala demam. Bagaimana cara menghindari penyakit ini?
Cara menghindari Chikungunya
Cara
menghindari penyakit ini adalah dengan membasmi nyamuk pembawa
virusnya. Ternyata nyamuk ini punya kebiasaan unik. Pertama, Mereka
senang hidup dan berkembang biak di genangan air bersih seperti bak
mandi, vas bunga, dan juga kaleng atau botol bekas yang menampung air
bersih. Kedua, Serangga bercorak hitam putih ini juga senang hidup di
benda-benda yang menggantung seperti baju-baju yang ada di belakang
pintu kamar. Ketiga, nyamuk ini sangat menyukai tempat yang gelap dan
pengap. Mengingat penyebar penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti
maka cara terbaik untuk memutus rantai penularan adalah dengan
memberantas nyamuk tersebut, sebagaimana sering disarankan dalam
pemberantasan penyakit demam berdarah dengue. Insektisida yang digunakan
untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation, sedangkan
themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. malation dipakai dengan cara
pengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini karena Aedes
aegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang
menggantung.
Namun, pencegahan yang murah dan efektif untuk
memberantas nyamuk ini adalah dengan cara menguras tempat penampungan
air bersih, bak mandi, vas bunga dan sebagainya, paling tidak seminggu
sekali, mengingat nyamuk tersebut berkembang biak dari telur sampai
menjadi dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari. Halaman atau kebun di
sekitar rumah harus bersih dari benda-benda yang memungkinkan menampung
air bersih, terutama pada musim hujan seperti sekarang. Pintu dan
jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai pagi hari sampai
sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehingga terjadi
pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat. Dengan demikian, tercipta
lingkungan yang tidak ideal bagi nyamuk tersebut. Bisakah seseorang
terserang penyakit ini berkali-kali? Kabar baiknya, penyakit ini sulit
menyerang penderita yang sama. Sebabnya, pada tubuh penderita akan
membentuk antibodi yang akan membuat mereka kebal terhadap wabah
penyakit ini di kemudian hari. Dengan demikian, kecil kemungkinan bagi
mereka untuk kena lagi
Comments
Post a Comment